Jumat, 23 Agustus 2013

WHO: Virus Baru Mirip SARS Ancam Eropa & Timur Tengah




Virus MERS (GATRAnews/cdc.gov/wikipedia)
Jenewa, GATRAnews - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi munculnya jenis virus baru mirip dengan virus SARS (severe acute respiratory syndrome) yang sempat membunuh setidaknya 775 orang di dunia pada periode November 2002-Juli 2003. Para ahli menyebutnya sebagai MERS (Middle East respiratory-syndrome) coronavirus. Seperti sebutannya, virus ini terlacak muncul pertama kali di kawasan Timur Tengah, tepatnya di Arab Saudi. Menurut catatan WHO, telah terjadi 77 kasus serangan yang memakan korban 41 orang tewas gara-gara MERS di dunia. Sejauh ini, menurut riset WHO, MERS berjangkit melalui kontak antarmanusia seperti penyebaran flu dan SARS. Berikut ini panduan yang diberikan oleh WHO mengenai MERS, seperti dikutip BBC.com.

Apa jenis virus baru ini? 
Para ahli sejauh ini mengidentifikasi virus ini masuk dalam golongan coronavirus. Golongan ini merupakan suatu keluarga besar virus, yang anggotanya termasuk virus pilek biasa dan SARS. Namun
virus baru ini bukanlah SARS. Hingga 5 Juli lalu, WHO telah mengkonfirmasi telah terjadi 77 kasus serangan akibat virus ini dengan 44 orang tewas. Kejadian serangan virus diketahui terjadi pada Juni 2012 di Arab Saudi. Sejauh ini, tim ahli mengatakan MERS -demikian virus baru ini disebut- berasal dari hewan, tetapi dalam beberapa kasus lainnya, virus ini juga berjangkit antarmanusia. Selain Arab Saudi, kasus serupa terjadi juga di Yordania, Qatar, Uni Emirad Arab, Perancis, Jerman, Italia, Tunisia dan Inggris.

Bagaimana virus ini menyerang? 
Coronavirus menyebabkan infeksi pernapasan manusia dan hewan. Pasien menderita gejala demam, batuk, dan sulit bernapas. Dalam beberapa kasus, MERS tercatat juga menyebabkan pneumonia, bahkan gagal ginjal. Sejauh ini, menurut catatan WHO, sejauh ini para penderita MERS berasal dari kalangan usia lanjut. Namun tim ahli tetap belum mengetahui secara pasti bagaimana pola serangan ini terjadi.

Bagaimana cara penyebarannya? 
Tim ahli belum tahu secara pasti. Kemungkinan virus ini berjangkit melalui percikan cairan dari penderita lewat bersin atau batuk. Namun fakta bahwa virus ini berjangkit jika terjadi kontak (close contact) dengan penderita membuat tim ahli berkesimpulan virus ini memiliki kemampuan terbatas untuk berjangkit secara cepat.

Seberapa besarkah tingkat bahayanya? 
Tim ahli percaya virus ini tidak terlalu menular. Jika memang ternyata sebaliknya, tentunya telah terjadi banyak kasus kejadian serangan. Mereka percaya, kekuatan virus MERS masih lemah. Jika berada di luar tubuh korbannya, sang virus hanya bisa bertahan hidup selama sehari. Virus ini juga dipercaya dapat dilenyapkan dengan alat detergen atau alat pembersih lainnya. Tingkat darurat serangan virus ini juga dilaporkan masih rendah. Namun, banyak pejabat kesehatan tetap waspada terhadap potensi virus ini menjadi wabah dengan kekuatan yang besar. Walau begitu, sejauh ini belum ada bukti bahwa MERS mampu merajalela sehingga timbul pandemik.

Apakah penyakit ini dapat disembuhkan? 
Para dokter dilaporkan belum tahu secara pasti mengatas penyakit ini. Tetapi para pasien yang menderita gejala MERS membutuhkan perawatan intensif soal kesulitan bernapas. Hingga sejauh ini, belum ada jenis vaksin yang diciptakan untuk mencegah MERS.

Apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri? 
Belum diketahui secara pasti bagaimana manusia dapat terkena virus ini. Namun pedoman umum menghindari penyakit infeksi pernapasan dapat ditaati. Misalnya, menghindar kontak langsung dengan penderita, menghidar dari batuk atau bersin perderita serta menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.

Dari mana virus ini berasal? 
Sejauh ini, tim ahli belum tahu pasti darimana virus ini berasal. Kemungkinan besar, MERS timbul dari proses mutasi virus-virus yang ada. Atau mungkin saja berasal dari infeksi sesama hewan, namun kini melompat menjangkiti manusia.

Bagaimana kaitannya dengan virus lainnya? 
Coronavirus sebenarnya umumnya berjangkit di kalangan manusia. Nama "corona" berasal dari wujud mereka yang seperti mahkota berduri. Sebenarnya coronavirus yang berjangkit di umat manusia telah diketahui sejak pertengahan 1960-an. Varian virus ini telah banyak berjangkit di kalangan hewan, yang gejalanya mirip dengan flu pada manusia. Kebanyakan coronavirus menyerang pada satu spesies hewan saja atau sekelompok kecil hewan yang saling kontak langsung. Kondisi ini lain dibandingkan dengan SARS yang lebih ganas. Virus SARS mampu berjangkit pada hewan dan manusia, termasuk monyet, kucing, anjing bahkan burung.

Apa dampak yang timbulkan virus SARS sebelumnya? 

SARS tercatat telah menginfeksi setidaknya 8.000 orang sedunia. Umumnya yang berada di Cina, Asia Tenggara pada serangan wabah awal 2003. Wabah ini kemudian menyerang lebih dari dua lusin negara, mulai dari Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia. Menurut catatan WHO, setidaknya 774 orang tewas akibat SARS. Namun sejak 2004, belum ada catatan tentang SARS yang berusaha bangkit kembali. (Nhi) ( Source : http://www.gatra.com/lifehealth/sehat-1/34747-who-virus-baru-mirip-sars-ancam-timur-tengah.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar